Pages

Tuesday, June 4, 2013

Home » » Pengawasan Orang Asing di Kalbar Lemah

Pengawasan Orang Asing di Kalbar Lemah


Angka tenaga kerja asing di Indonesia dan khususnya di Kalbar cukup tinggi hal ini terjadi beberapa tahun terakhir karena banyaknya mega proyek yang dilakukan di provinsi kalbar seperti pengerjaan proyek PLTU di 6 kabupaten yang melibatkan tenaga kerja asal negera china dan negara Jerman.

Selain itu pengerjaan proyek jembatan tayan dan pabrik tambang bauksit milik perusahaan Antam terletak di tayan, Kabupaten Sanggau yang mempekerjakan tenaga asing hingga mencapai seratus orang lebih.

Beberapa bulan lalu, jajaran polda kalbar mengamankan pekerja asing asal China yang bekerja di PLTU jungkat, Kabupaten Pontianak yang terbukti tidak memiliki kelengkapan surat resmi bekerja di Indonesia dan akibatnya para pekerja itu dideportasi ke negara asalnya guna proses pengurusan administrasi perijinan bekerja ke Indonesia.

Petugas Imigrasi sebagai pengawas orang asing yang berada di provinsi kalbar diminta meningkatkan pengawasannya karena selama ini pengawasan tersebut masih lemah dan terkesan tidak pernah diperhatikan dampaknya.

Beberapa kalangan menilai bahwa pemerintah masih belum mampu melakukan pengawasan orang asing di negara ini, baik bekerja maupun melakukan penelitian karena besar kemungkinan mereka adalah salah satu intelijen asing yang sengaja ditugaskan di Indonesia dan aktivitasnya hanya modus belaka.

Pemerintah Indonesia harus banyak belajar dari negara lain terkait pengawasan orang asing yang datang dengan modus sebagai tenaga kerja, ilmuan dan sebagai sebagai relawan seperti penangkapan anggota CIA yang dilakukan intelijen Rusia beberapa bulan lalu dan penangkapan intelijen Amerika yang diamankan oleh tentara Iran.

Beberapa pengamat negara pernah mengingatkan pemerintah agar mewaspadai keberadaan intelijen Amerika yang berusaha mencari segala informasi di negara ini dengan beragam aktivitas sosial padahal sebenarnya mereka berupaya menghimpun informasi penting yang susah untuk diketahui.

0 comments: